Kha Se An - Teks Resensi Bara dalam Jeraga

 Resensi Novel : Bara dalam Jelaga

Kha Se An XI-R2


  1. Identitas buku

  • Judul buku : Bara dalam Jelaga

  • Genre : Romantis

  • Penulis : Ana Permana

  • Penerbit : Sheila Publisher

  • Alamat penerbit : JL. Beo No. 38-40 Yogyakarta

  • Cetakan : 1

  • Jumlah halaman : 182 halaman

  • ISBN : 978-623-7122-87-6


  1. Unsur intrinsik

  • Tokoh dan penokohan : 

1. Jelaga : 

a. Bijaksana

    1. “Kamu tahu, Akbar. Saya begitu mencintaimu. Dan saya yakin cintamu lebih besar, jauh lebih besar dari saya.” (halaman 133)

2. Akbar : Setia dan penyayang

                 a. Setia 

                     1. “Apa pun itu, saya ingin memperjuangkannya. Memperjuangkanmu untuk menjadi pendamping hidup, yang menemani saya menjadi orang besar. Saya ingin hidup denganmu.” Membesarkan anak-anak kita bersama. Menghabiskan sisa umur bersamamu.” (halaman 133)

                 b. Penyayang

                     1. “Saya menyayangimu, Jelaga. Keluarga saya juga sudah setuju, walau belum pernah menemuimu secara langsung.” (halaman 133)

3. Bara : 

                 a. Keras kepala 

                     1. “Nah, itu dia. Anak itu memang keras kepala.” (halaman 22)

4. Ibu Jelaga : 

a. Cerewet

    1. “Seperti biasa Nani yang cerewet memberondong Jelaga dengan beberapa pertanyaan sekaligus sambil memperhatikan Jelaga dari atas sampai bawah, berulang-ulang.” (halaman 18)

5. Jelita  : 

a. Ceria 

    1. “Ka Ega, Setengah berterjak Jelita, adik Jelaga, menyambut kakak-kakak sambil berlari di halaman rumah.” (halaman 16)

b. Manja

    1. “Jelita yang berjarak sepuluh tahun, sangat manja jika bersama Jelaga.” (halaman 19)

6. Ayah Bara : 

a. Tegas

    1. “Pokoknya pernikahan ini harus terjadi. Bapak nda mau menanggung malu di depan keluarga pak Awing dan Keluarga besar kita.” (halaman 173)

7. Ibu Bara : 

a. Pengertian

    1. “Linda mengusap lengan Alwi, Dengarkan dulu apa yang ingin Bara sampaikan, Pak.” (halaman 173)

8. Ayu :

a. Berani 

    1. “Jelaga mengagumi Ayu dengan segala keberanian, dengan segala konsekuensi yang diketahui, dan dengan segala pertimbangannya yang matang.” (halaman 61)

  • Alur : Maju 

  1. Sudut pandang : Orang ketiga

Kutipan :

             1. “Akbar kemudian sedikit menggeser posisi duduknya agar dapat menghadap Jelaga.”

  1. Tema : Percintaan

  2. Bahasa : Indonesia

  3. Latar/setting :

1. Latar tempat :

             a. Taman sekolah : 

                  1. “Suatu sore di taman sekolah.” (halaman 1)

             b. Pantai Losari :

                  1. “Gadis itu kembali pada tempat yang sama, sebuah dermaga kecil di tepian Pantai   Losari.” (halaman 3)

                  2. “Sampai di pantai Losari, sambil berjalan menikmati embusan angin pantai, mereka berkeliling mencari tempat yang enak untuk menikmati sunset.” (halaman 70)

             c. Rumah Jelaga : 

                  1. “Setengah berteriak Jelita, adik Jelaga, menyambut kakaknya sambil berlari di halaman rumah.” (halaman 16)

             d. Rumah Linda : 

                  1. “Waalaikumsalam, sahut ceria Linda sebelum pintu terbuka.” (halaman 20)

             e. Cafe :

                  1. “Beriringan mereka menuju kafe yang ditunjuk Imam.” (halaman 59)

             f. Perpustakaan :

                  1. “Jelaga bergegas memasuki lobi perpustakaan dan langsung menuju ruang baca.” (halaman 145)


2. Latar waktu : 

             a. Sore hari :

                  1. “Sore itu hanya tentang ia dan senja.” (halaman 3)

                  2. “Sore itu ia datang dengan hati yang berbunga.” (halaman 3)

             b. Sabtu pagi :

                  1. “Hingga Sabtu pagi di meja makan.” (halaman 19)

             c. Dua hari kemudian :

                  1. “Dua hari kemudian, pikiran Jelaga disibukkan sebuah tanda tanya besar.” (halaman 19)

             d. Dua minggu berselang :

                  1. “Dua minggu berselang, Asta yang penat dengan pekerjaan melarikan motornya ke Mal Panakkukang.” (halaman 77)

             e. Keesokan harinya :

                  1. Keesokan harinya Jelaga sedang menyuapi Awing saat keluarga Linda berkunjung menjenguk.” (halaman 128)

             f. Jam tiga sore : 

                 1. “Jam tiga sore, matahari masih terik walau sudah condong ke barat.” (halaman 160)


3. Latar suasana : 

                          a. Menegangkan

                              1. “Tolong sembunyikan saya. Tolong sembunyikan saya, pinta Ayu bagai tengah dikejar-kejar perampok ganas.” (halaman 58) 

 

                          b. Romantis 

                              1. “Jelaga dan Akbar sudah berpacaran sejak kelas 1 SMA, sudah tujuh tahun kalau dihitung-hitung. Yah, semuanya berawal dari Jelaga yang sekedar bersimpati pada Akbar, kemudian berganti suka, dan berganti lagi ke sebuah rasa yang kata orang namanya cinta.” (halaman 5)

                          c. Menyedihkan

                              1. “Mata Jelaga terasa basah. Benar-benar basah karena mendengarnya. Ragu kembali menyelusup. Keinginan Akbar yang begitu kuat, sedangkan hatinya tak bisa mendua. Kalaupun iya, Jelaga merasa bahwa dirinya telah menjadi seorang pengkhianat.” (halaman 133)

  

  1. Amanat : Cinta sejati terkadang membutuhkan pergorbanan, termasuk merelakan demi kebahagiaan orang yang kita cintai dan memiliki keberanian untuk memilih jalan yang terbaik meskipun harus menghadapi dilema yang besar.

Kutipan :

             1. “Demi melihat tangis si gadis, Akbar tak tega mengejarnya lagi.” (halaman 179) 

             2. “Baiklah. Jikalau ini keputusan terakhirmu, saya tak bisa berbuat banyak. Semoga kamu bahagia.” (halaman 179)


  1. Unsur ekstrinsik

  • Nilai budaya

Cerita ini memperlihatkan budaya tradisional Indonesia, khususnya mengenai perjodohan dan pentingnya menjaga nama baik keluarga. 

Kutipan : 

             1. “Saya dijodohkan oleh orang tua. Dan kamu tahu sendiri bagaimana tradisi orang Jeneponto.” (halaman 132)

  • Nilai agama

Meskipun Jelaga memiliki keinginan untuk menentukan pilihannya sendiri, ia tetap berusaha menghormati orang tua dan mempertimbangkan keinginan mereka.

Kutipan :

             1. “Ini bukan masalah saya mencintai dia atau nda. Akan tetapi, cinta saya lebih besar untuk kedua orang tua saya.” (halaman 178)

             2. “Bapak beberapa kali terkena serangan jantung dan saya nda mau memperparah sakitnya dengan mengingkari pintanya. Saya nda tau apa yang harus saya lakukan. Setidaknya, ini adalah cara saya untuk berbakti pada kedua orang tua yang telah membesarkan dan merawat saya hingga kini.” (halaman 178)


                 

  1. Sinopsis

Hati Jelaga bahagia karena Akbar mengutarakan keinginan untuk menikahinya. Namun, sebagai seorang bangsawan, ia tiba-tiba dijodohkan oleh keluarganya dengan Bara yang merupakan sepupu dekat keluarga mereka. Baik Jelaga maupun Bara, tidak setuju dengan perjodohan itu. Jelaga ingin bersama Akbar, sedang Bara dengan mimpinya. Masalah semakin pelik ketika Jelaga perlahan menyadari bahwa ia mulai mencintai Bara seiring dengan pertemuan-pertemuan yang sudah diatur oleh ke keluarga kedua belah pihak. Begitu pun Bara. Disisi lain, Akbar mengetahui sebuah rahasia yang disimpan erat oleh keluarganya. Jelaga bimbang memilih antara Akbar atau Bara karena ia tahu, tak seharusnya hatinya mencintai dua orang bersamaan. Jelaga harus memilih. Akbar atau Bara?


  1. Keunggulan

1. Bahasa yang digunakan sederhana sehingga lebih mudah dipahami 

2. Alur cerita yang menarik dan seru sehingga pembaca tidak merasa bosan saat membaca 

3. Alur cerita yang sesuai dengan sampul buku


  1. Kekurangan

1. Sampul buku yang kurang menarik dan membosankan

2. Ending cerita yang kurang memuaskan


  1. Kesimpulan

Buku ini sangat direkomendasikan karena menceritakan tentang perjalanan hidup, cinta, dan konflik keluarga yang rumit. Buku ini memiliki kelebihan gaya bahasa yang digunakan sederhana sehingga pembaca lebih mudah memahami dalam membaca. Meskipun terdapat sampul buku yang kurang menarik dan ending cerita yang kurang memuaskan. Namun secara keseluruhan, buku ini sangat layak dibaca karena dapat menginspirasi para remaja tentang perjuangan dan keberanian.


Comments

Sedang Populer